Rabu, 18 Juni 2008

Mengatasi problematika public speaking

Judul Buku: The Art of Using Humor in Public Speaking
Penulis: Anthony L Audrieth
Penerbit: Saujana, Yogyakarta
Cetakan: I (pertama), Januari 2004
Tebal: 138 halaman
Peresensi: M. Haninul Fuad

Public Speaking (pidato) merupakan salah satu cara orang menyampaikan ide-idenya pada orang lain. Berhasil atau tidaknya sebuah pidata tergantung pada kepiawaian sang orator dalam menyampaikan materi pidato. Di Indonesia, kita mengenal Soekarno sebagai sosok orator ulung. Bagaimana cara menyampaikan pesan pidato agar dapat diterima audien dengan baik?
Buku The Art of Using Humor in Public Speaking, mencoba mencarikan trik agar pidato yang akan kita sampaikan dapat bermanfaat sesuai dengan yang kita inginkan. Sebagai contoh, orasi polotik waktu kampanye, tentu saja sang orator berharap audien percaya dengan apa yang ia katakan, dan akhirnya tergerak untuk memilih partai politik (parpol) tertentu. Inilah salah satu tujuan dari pidato. Dan, yang ditawarkan buku ini adalah penggunaan humor untuk mencapai tujuan pidato tersebut.
Humor didefinisikan sebagai “Kemampuan mental dalam menemukan, mengekspresikan atau mengapresiasi sesuatu yang lucu atau sesuatu yang benar-benar tidak lazim”. Lucu adalah kata sifat yang berarti membuat tertawa atau terbahak-bahak melalui absurditas, keanehan, sesuatu yang berlebihan atau eksentrisitas yang nyata. Sedangkan tidak lazim adalah sesuatu yang kurang lazim dan tidak konsisten dengan bentuknya sendiri (halaman 15).
Hunor dalam public spesking (pidato), tidak dapat dianggap enteng keberadaannya. Kita tidak dapat membeyangkan bagaimana seandainya materi-materi keagamaan yang disampaikan oleh da’i kondang Aa Gym tidak diselingi dengan humor. Mungkin, orang akan cepat bosan dan meninggalkan majelis ta’lim. Untuk itulah, manajemen humor dalam public speaking yang ditawarkan buku karya Anthony L. Audrieth ini menjadi penting untuk kita perhatikan.
Buku ini memuat 64 jenis humor beserta definisinya. Hal ini memungkinkan pengguna humor untuk menentukan pilihan yang disesuaikan dengan karakter audien yang sedang dihadapinya. Beberapa jenis humor yang dimuat dalam buku ini adalah: anekdot, biogram, dan humor jorok (blue humor).
Anekdot dapat didefinisikan sebagai, “Berbagai insiden menarik atau peristiwa menghebohkan, baik yang dipublikasikan atau tidak”. Di negara kita (Indonesia), sosok yang terkenal dengan joke dan anekdotnya adalah Gus Dur.
Yang berikutnya, biogram. Biogram merupakan kelucuan orang terkenal yang biasanya diungkapkan dalam bentuk definisi. Sebagai contoh, “Adam adalah orang yang paling bahagia di dunia ini sebab dia tidak mempunyai ibu mertua”.
Sedangkan blue humor (humor jorok) merupakan humor deskriptif yang didasarkan pada subyek-subyek seperti seks, bagian tubuh, fungsi-fungsi tubuh, atau subyek-subyek lain yang mungkin menjadi ofensif bagi pendengar. Humor seperti ini tidak dapat digunakan dalam pidato atau presentasi di depan publik, melainkan hanya pada saat situasi-situasi lain yang berhubungan dengan kesenangan pribadi (halaman 40).
Satu hal terpenting dalam buku ini adalah pembahasan tentang cara penyampaian humor dalam pidato. Jika pidato yang disampaikan bersifat mendidik (tidak menghibur), maka humor harus sewajarnya. Hal ini untuk menjaga agar audien tetap terkesan dan menunggu-nunggu kata-kata berikutnya. Pembicara humor yang profesional tidak hanya menyampaikan gurauan. Mereka menggunakan humor untuk mengilustrasikan pesan mereka dengan efektif (halaman 109).
Pesan dalam buku ini yang harus diperhatikan berkenaan dengan penggunaan humor, bahwa humor yang sangat efektif adalah humor yang didasarkan pada pengalaman pribadi. Situasi pribadi itu tidak akan diketahui oleh orang lain atau menirunya. Carilah cerita-cerita pribadi yang memiliki unsur humor pribadi. Ingatlah definisi humor! Yaitu suatu hal menyedihkan yang disampaikan secara gembira. Sekali anda menyesuaikan diri dalam mencari materi baru, maka anda akan menemukannya di mana saja.
Buku ini layak untuk dijadikan referensi sebelum kita terjun lebih jauh dalam dunia public speaking (pidato). Permasalahan-permasalahan seperti demam panggung, penyampaian yang membosankan sehingga membuat audien meresa bosan, dan permasalahan-permasalahan lain seputar public speaking akan terbantu dengan hadirnya buku ini. Tentu saja, buku mmanajemen humor yang sedang Anda baca resensinya ini akan berarti jika Anda segera mengaplikasikan petunjuk yang ada dalam kegiatan Anda.
Selamat membaca, dan tiba-tiba Anda tersadar kalau Anda adalah sosok orator ulung yang selalu ditunggu oleh para audien anda.

*) Penulis adalah asisten dosen jurusan matematika Univ. Negeri Malang

5 komentar:

indra mengatakan...

mas tolong donk muat resensi novel semacam eragon gitu...
resensinya sih udah beragam, ok banget sukses deh.....
thx ya....

indra

indra mengatakan...

Mas kelupaan, aku pingin ikut kegiatan diskusinya donk!!! biar otak gak semakin bebal aja hehehe....

HUSAMAH IRHAM RIDHA mengatakan...

salam kenal mas,
aku husamah
mungkin kita sama. aku juga penulis pemula di berbagai media lokal nasional. alhamdulillah beberapa kali memenangkan lomba LKTM/opini/essai samapi tingkat nasional.
salam kenal. pinginnya sih aku ingin berinteraksi banyak dengan sampeyan.
oh ya.. aku KETUA UKM FORUM DISKUSI ILMIAH UMM.
kapan-kapan kalau aku ada kegiatan sampeyan tak undanglah jadi pembicara gitu. thanks atas responnya

salam
HUSAMAH
husamah.blogspot.com

HUSAMAH IRHAM RIDHA mengatakan...

tolong dibalas ya mas

taman baca mengatakan...

Ok, tnq atas atensinya. dengan senang hati. ayo kapan? insyaallah saya akan datang. email saya maxfuad@yahoo.com no. HP saya 0818384975
salam kenal juga

M. Haninul Fuad